Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

GusMus, Aku Belum Sampai dengan Perkataan Bid'ah yang engkau Katakan

Ini Bukan surat terbuka, Bukan nasehat, bukan juga aku tidak suka dengan Gusmus. Tapi aku membaca twit engkau Kh Mustofa Bisri (GusMus) aku merasa senang apalagi tujuannya tidak lain hanya untuk mengasihi sesama muslim, dan tidak ada kepentingan pribadi. 

KH.Bisri Mustofa Pengasuh Pondok pesantren Raudlatul Tholibin Leteh Rembang atau yang familiar di panggil dengan Gusmus. Beliau Merupakan Rais syuriah PBNU akhir masa jabatan 2010-2015
Selain Soerang Ulama yang Beliau juga seorang penyair dan penulis yang sangat dikenal di Kalangangan Sastrawan, beberapa buku karya beliau diantaranya "Perpustakaann di mata Masyarakat, Gelap Berlapi-lapis" dan masih banyak karya lainya. 
Saking Banyaknya karya gusmus serta Beliau juga di anugrahi Penghargaan besar oleh Presiden Jokowi Karena sebagai Orang yang Berakhlak, Berbudi pekerti baik serta memberikan jasa besar di bidang budaya. Tanda Kehormatan yang di berikan kepada beliau BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA Tanda kehormatan tertinggi dalam bidang kebudayaan. Itu merupakan biografi sepintas tentang riwayat beliau. 

Melihat biografi engkau, aku sangat kagum dengan karya-karyamu, apalagi engkau adalah kiai yang dikenal dengan kiai yang zuhud, tidak memikirkan kepentingan sendiri, sangat peduli dengan kamanusiaan , selalu mengeluarkan kabijakan dengan hati-hati. Dalam tiap syair yang engkau buat, disetiap kata mengandung makna, bahkan tidak sedikit orang yang tidak mengerti dengan makna yang engkau sampaikan. Mungkin karena terlalu dalam atau memang tidak bisa sampai dengan makna yang engkau katakan.

Sebenarnya bukan orang lain yang tidak sampai,Tapi aku sendiri yang belum tahu dengan maksud Bid'ah yang engaku twitkan. 
Biasanya sangat jarang engkau melontarkan Kata Bid'ah kepada Golongan lain sesama Muslim, Tapi Twit itu sangat jelas dan tertuju pada golongan mana. 
GUSMUS,,, SIAPA YANG KAU ANGGAP BID'AH

Terkait dengan Rencana demo 2 desember apa tanggapan Gusmus
"Aku dengar kabar di ibukota akan ada Jum'atan dijalan raya, Mudah-mudahan tidak Benar"
"Kalau Benar, Wah dalam Sejarah Islam sejam Zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID'AH sedemikian Besar. Dunia Islam pasti heran"
"Kalau benar, apakah dalil Qur'an dan Haditsnya? Apakah Rasulullah SAW, para sahabat, dan tabi'iin pernah melakukannya atau membolehkannya?"
"Kalau benar, apakah salat TAHIYYATALMASJID diganti salat TAHIYYATAT THARIQ atau TAHIYYATASY SYARI'?"
"Kalau benar itu benar, kepada saudara-saudaraku muslim yang percaya bahwa aku tidak punya kepentingan politik apa pun, kuhimbau untuk memikirkan hal" 
"ini dengan pikiran jernih. Setelah itu silahkan anda bebas untuk melakukan pilihan anda. Aku hanya merasa bertanggungjawab mengasihi saudaraku."
In uriidu illal ishlaha mas tatha tu wama taufiiqii illa billahil aliyyil azhiim..."

Ketujuh twit engkau banyak sekali menuai respon, yang sependapat yang kontra ribuan komen dari tiap twitmu. 
Selama ini yang mengatakan Bid'ah kepada Muslim (NU) golongan yang bukan NU, Mereka sangat anti dengan namanya Tahlil, Wirid setelah sholat, dan lainnya amal yang didalamnya ada dzikir tapi mereka menganggap Itu bid'ah karena mereka menganggap tidak ada dasar Qur'an dan Haditsnya. 
Aku Kaget, Ketika engkau mengatakan Bid'ah pada mereka yang akan melakukan sholat jama'ah jumat dijalan raya. Tapi yang lebih menyakitkan, respon mereka yang tidak sependapat dengan kalimat yang engkau katakan. Aku tidak perlu menangis, apalagi di muat di yootube, tidak ada pengaruhnya karena aku orang  cilik baru bisa bekajar jadi bloger. 
Ketika aku baca satu satu komen dari tiap twit itu, banyak sekali kata2 yang kurang sopan, bahkan sangat banyak yang komen dengan hadits untuk sebagai dasar Ibadah bisa dimana saja , selain wc (tempat kotor). Bahkah tidak sedikit dr mereka yang mengatakan engaku dengan kata (si) tua bangka dan kalimat lainya. Tapi entah mengapa, Ketika aku baca  komen mereka yang seperti itu, aku sangat sesek rasane nang ati. 
Agama yang mempersatukan, dan Agama juga dijadikan alat , entah untuk apa ,kepentingan siapa aku tidak peduli. 
Bid'ah itu pada siapa? Mereka yang selalu mengatakan bidah pada NU ataukah ...? 

Posting Komentar untuk "GusMus, Aku Belum Sampai dengan Perkataan Bid'ah yang engkau Katakan"